Indonesian Family Church Singapore

Menari dalam Penyembahan

Pengangkatan tangan serta sujud menyembah di hadapan Tuhan merupakan pernyataan dari hati yang berserah dengan melibatkan ekspresi melalui anggota tubuh kita. Dikatakan dalam Ulangan 6:5, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Yesus menerima penyembahan Maria, yang melakukan penghormatan kepada-Nya secara total, dan menyatakan serta memaklumkan Yesus sebagai Raja dan Tuhan. Ia membasuh kaki Yesus dengan air matanya, mengurapi-Nya dengan minyak narwastu yang sangat harum dan mahal harganya, dan kemudian mengeringkan kaki-Nya dengan rambutnya (Yoh. 12:3; Luk. 7:37-38). Hal ini merupakan pernyataan yang dapat dilihat dari penyembahannya.

2 Samuel 6:14-16; 1 Tawarikh 15:29 tertulis bahwa Daud menari-nari di hadapan Tuhan dalam penyembahan ‘dengan sekuat tenaganya’.

Mazmur 149:3, “Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian …”

Wahyu 19:7, “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”

Hakim-hakim 21:21, Anak-anak perempuan Silo mengadakan ziarah setiap tahun ke Silo untuk menyembah Tuhan dengan menari-nari di kebun-kebun anggur.

Yeremia 31:13, “Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira …” (baca mulai ay. 12).
Tari-tarian sukacita dan penyembahan dilakukan setelah pelimpahan gandum, anggur dan minyak (firman Allah, sukacita, dan pengurapan). Ketiga hal inilah yang akan menyebabkan keseimbangan dalam pelayanan tari-tarian.

Mazmur 30:12, “Aku yang meratap telah Kau ubah menjadi orang yang menari-nari …”

Lukas 10:21, “Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus …” Bergembira di sini berarti melompat, meloncat, melonjak, melompat karena sangat bersukacita. Dalam bahasa Yunani menggunakan kata agalliao.


Lanjut: C. Pesta Tari-Tarian