P L A N T  A  T R E E (1)

In Revelations 4, John saw that there are elders and angels and creatures not of this world worshipping God endlessly. They all shouted “Holy, Holy, Holy, The Lord God Almighty Who Was and Is and Still Is To Come” and they also shouted “You are worthy, our Lord and God, to receive glory and honor and power, for you created all things, and by your will they were created and have their being.”

Penglihatan Yohanes ini adalah sebuah preview kepada umat manusia akan apa yang terjadi di surga, di tahta Allah yang Maha Suci, yaitu setiap mahkluk dan setiap orang akan menyembah Allah. Perlu dicatat bahwa mereka menyembah Allah karena Allah layak disembah, karena Ialah pencipta segalanya. Para tua-tua itu tidak menyembah Tuhan karea “Tuhan baik, Yesus menyelematkan mereka, Tuhan menyembuhkan mereka, dsb.” Mereka menyembah Tuhan karena Tuhan adalah Tuhan. They worshipped God because “God is God”.

1. Worship God simply because God is God

Orang Kristen perlu memiliki sebuah pengertian mengenai siapa itu Allah. Dalam Keluaran 3:20, Allah berkata kepada Musa “AKU adalah AKU”, dalam bahasa Inggris, Allah mengatakan “I AM who I AM”. Allah tidak memperkenalkan dirinya sebagai “Allah Israel yang mengeluarkan kalian dari Mesir, Dokter segala Dokter, dsb.” Allah memperkenalkan dirinya simply, sebagai ALLAH. God is God, kita sebagai orang Kristen perlu memahami bahwa Allah bukanlah sekedar Penyembuh pada saat dokter tidak bisa menyembuhkan, sumber uang pada saat bisnis dan pekerjaan kita sudah mentok, penghibur pada saat kita sedih, tapi kita perlu memahami bahwa Allah adalah Allah.

Seringkali pada saat kita menyembah Tuhan, kita mencari alasan mengapa kita menyembah Tuhan, mungkin karena Yesus telah menyelamatkan kita maka kita menyembahNya, karena Tuhan membantu kita dalam tugas kita, maka kita menyembah Dia, karena Tuhan membuat sebuah mujizat maka kita menyembah Dia. Seharusnya, kita tidak perlu alasan untuk kita menyembah Tuhan karena Tuhan adalah Tuhan, I AM who I AM. Tuhan adalah Tuhan yang layak disembah. Seperti mahkluk2 dan penattua-penatua di Wahyu 4, He is worthy to receive all the honor and glory because He is God.

2. Going for Service is a Privilege, NOT a chore

Kita di CIA memiliki 3-4 kali waktu ibadah dalam seminggu, di Oikos masing-masing, ibadah sabtu, doa pagi dan juga ibadah minggu. Lantas, seringkali kita bertanya-tanya, “mengapa kita harus sering-sering datang beribadah”?

Firman Tuhan mengatakan, di mana dua-tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, Tuhan hadir. Ketahuilah bahwa Tuhan tidak bisa lebih hadir di satu tempat dibandingkan tempat yang lain. Tuhan yang hadir di KKR besar dimana ada banyak mujizat-mujizat, adalah Tuhan yang sama yang hadir dalam segenap ibadah kita. Tuhan yang hadir di sebuah ibadah dimana 1000 orang hadir adalah Tuhan yang sama yang hadir dalam pertemuan Oikos kita. Apalagi pada saat di gereja; Gereja adalah Rumah Allah, Rumah kepunyaan Tuhan, tempat di mana Tuhan tinggal. Pada saat kita masuk ke dalam gereja, kita masuk ke dalam rumah Tuhan, tempat di mana Tuhan tinggal.

Bayangkan jika kalian diundang oleh Presiden Indonesia, atau oleh Presiden Amerika untuk datang ke rumahnya. Tentu kita akan merasa sangat beruntung, terhormat dan senang sekali. Sama halnya dengan kita datang ke Rumah Tuhan, seharusnya we feel privileged that we are able to enter the House of the Lord. Do you know that not everyone have the privilege to enter the House of the Lord – ada negara yang melarang, ada yang dilarang oleh keluarga, ada yang bahkan belum pernah mendengar apa itu gereja.

We need to understand that going for service is a privilege and not a chore. Jangan pernah menganggap datang ke gereja itu beban, karena kita seharusnya beruntung dapat datang ke gereja dan beribadah, kita bisa menyanyi, memuji Tuhan dan mendengar isi hati Tuhan. Take every opportunity that you have to worship God, our King. Terutama di gereja, where God is enthroned.

The church is not about giving what the people need, but church is where people worship the King above all Kings – Ps Ben Chew

3. Mendengar Kothbah adalah mendengar Tuhan

Kalau kita diundang ke rumah Presiden, tentu kita akan lebih tertarik mendengar cerita-cerita sang Presiden ketimbang menceritakan cerita-cerita kita. Sama halnya dengan berada dalam Rumah Tuhan. Tidak semua orang seberuntung kita dan bisa mendengar apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita. Hargai dan hormati kesempatan untuk kita bisa mendengar Tuhan, jangan memnganggapnya beban. Kalau kita sudah berada di dalam rumah Presiden tapi lebih memilih untuk WhatsApp-an atau ngobrol sama teman, itu namanya tidak sopan dan bodoh. Sama halnya dengan mendengar kothbah, kalau kita tidak mau mendengarkan, itu namanya bodoh.

4. The bible is God’s Love Letter for us

Pada saat manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan bisa saja dengan mudah menghancurkan dunia ini dan Tuhan tidak perlu pusing-pusing lagi ngurusin manusia, atau Tuhan dapat membiarkan manusia binasa bersama si ular. Tapi Tuhan memilih untuk tetap memelihara manusia. Tuhan memberi sepuluh perintah Allah yang tertulis di dua loh batu sebagai “Alkitab” pertama dan pada akhirnya kita memiliki sebuah buku sebagai pedoman hidup kita. He bothers to write a whole bible for us!!

Video di atas menunjukkan bagaimana orang-orang di Tiongkok bereaksi pada saat mereka menerima Alkitab untuk pertama kalinya. Bandingkan dengan kita di Singapura dan di Indonesia, kita punya Alkitab dalam berbagai bahasa, kita punya App Bible yang bisa memberikan banyak terjemahan untuk kita pelajari dan renungi. Tapi faktanya, seringkali kita tidak menghargai dan menghormati Alkitab kita dan segenap firman Allah di dalamnya. Hargai firman Allah, dalam Alkitab dengan membaca dan merenungkannya siang dan malam. 

Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat   ini, tetapi renungkanlah  itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung

 

Conclusion

Seringkali ktia tidak sadar betapa beruntungnya kita memiliki kesempatan untuk datang beribadah, menyembah melalui puji-pujian, membaca Alkitab dan mendengarkan kothbah. Seringkali kita mencari-cari alasan untuk kita beribadah, nyanyi, membaca Alkitab dan mendengarkan kothbah, sesungguhnya hanya ada satu alasan untuk melakukan semua itu, karena TUHAN ADALAH TUHAN. Seharusnya bukan Tuhan yang perlu merayu kita untuk datang beribadah, tapi seharusnya ktia sadar bahwa kita perlu menyembah Tuhan!!

@kennykoesoemo

CategoryNews
Write a comment:

*

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

© 2024 Indonesian Family Church Singapore

Follow us: