Dalam Efesus 6:12 dikatakan, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

Kata ‘perjuangan’ pada ayat di atas berasal dari bahasa Yunani, pale. Kata ini diambil dari pertandingan-pertandingan gulat di Yunani. Mereka yang sedang bertanding harus berjuang sampai musuhnya mati. Dalam pertandingan ini tak ada hasil seri. Jadi, salah satu harus menang atau mati. Cara untuk membunuh musuh adalah dengan menginjakkan kaki di atas leher musuh. Tak boleh ada senjata lain yang dipergunakan dalam pertandingan.

Dalam salah satu suratnya Paulus berkata, “Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng,” (2 Kor. 10:4).

Ada banyak pernyataan dalam Alkitab tentang penggunaan kaki dan tangan di dalam peperangan. Hal ini bukan hanya pernyataan dalam arti kiasan. Tangan dan kaki kita dapat bergerak sedemikian rupa, seperti untuk mengatakan hal-hal yang sedang Allah lakukan di surga, di dalam kehidupan kita serta dalam membawa gereja-Nya pada kemenangan kuasa salib yang sempurna.
Mikha 1:3 mengatakan, “Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat- Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi.”

Di dalam bahasa Ibrani, ada beberapa kata yang mempunyai arti ‘berjejak’ atau ‘menginjak’, yaitu:
1.Hadak berarti menghancurkan/meremukkan dengan kaki (ay. 40:12).
2.Ramak berarti penginjak – berjalan dengan menghina, menginjak-injak, menjejakkan kaki (Yes. 26:6; Yeh. 26:11).
3.Bus berarti menginjak-injak, merasa benci/jijik, menginjak dengan kaki, mengotori/mencemarkan (Mzm. 44:6; 60:14; 108:14; Yes. 14:25; 63:3).
4.Darak berarti merentangkan/menarik busur dengan menginjak bagian lengkungannya, pemanah, membengkokkan, menuntun, memimpin (Mzm. 91:13; Mi. 1:3).
5.Siym berarti mencampakkan/melemparkan, mengubah, membuang, menginjak-injak, menjatuhkan/ menjungkir-balikkan (Yes. 10:6).

Sedangkan dalam bahasa Yunani, kata berjejak atau menginjak memptmyai beberapa arti, yaitu:
1.Pateo yang berarti menginjak-injak, menginjak dengan kaki (Luk. 10:19).

Mazmur 47:4 “Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku- suku bangsa ke bawah kaki kita.” Kata yang sama juga terdapat dalam 2 Samuel 22:37-44; Mazmur 18:48.
‘Menaklukkan’ dalam bahasa Ibraninya adalah kata, yang berarti bertekuk lutut, tenggelam/menenggelamkan, menjatuhkan, tunduk, jatuh/runtuh, menghantam/menghancurkan, menghina/merendahkan.

Ibrani 2:8 “Segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya. Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya…”

Roma 16:20 “Semoga Allah, sumber damai sejahtera (ketenangan, kemakmuran), segera akan menghancurkan (menghancurkan sama sekali, meremukkan, memecahkan hingga berkeping-keping) Iblis di bawah kakimu.”

Roma 6:13 “… tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang- orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.”

Mazmur 18:40 “Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.”

Kolose 2:15 “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”

2.Thriambenuo (kemenangan) yang artinya sorak-sorai yang gegap-gempita, irama yang puitis, ‘membuat arak-arakan atau pawai yang sangat meriah’. Pawai di sini berarti arak-arakan atau barisan dalam peperangan dan kemenangan.

Yosua 3:13 berbicara tentang telapak kaki para imam pengangkat tabut Tuhan yang berhenti di Sungai Yordan. Air sungai itu terputus sehingga bangsa Israel dapat melewatinya. Peristiwa ini benar-benar terjadi. Ketika para imam itu menjejakkan kaki mereka ke dalam air, arus sungai terbelah menjadi dua sehingga jalan terbuka bagi bangsa Israel.
Kita telah melihat beberapa bagian dalam Alkitab yang membahas tentang penggunaan kaki dalam peperangan. Sekarang kita akan memeriksa tentang penggunaan tangan dalam peperangan:

Mazmur 18:35 dan Mazmur 144:1 mengatakan, “Ia (Allah) mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga dan “Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang.”

Jika diurai satu per satu, maka kata-kata dalam ayat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Mengajar (Ibr.: Lamad) berarti mengajar dengan tekun, ahli, mahir, pengajaran/pelajaran/perintah.
2.Tangan (Ibr.: Yad) berarti tangan terbuka, kekuatan, dan petunjuk/arah.
3.Peperangan (Ibr.: Lakham) berarti memusnahkan, mengatasi, mengalahkan, menang.
4.Jari (Ibr.: etsba) berarti mengepalkan atau menggenggam jari-jari.

Ayub 27:23, “Oleh karena dia orang bertepuk-tangan, dan bersuit-suit karena dia dari tempat kediamannya.”

Ada suatu kebiasaan yang telah dilakukan turun-temurun bagi orang- orang Yahudi untuk menyatakan ejekan dan hinaan, yaitu mereka akan bertepuk tangan serta bersuit-suit terhadap musuh mereka.

Dalam bahasa Ibrani, ada beberapa kata yang artinya ‘bertepuk tangan’, yaitu:
1.Saphaq yang berarti bertepuk tangan untuk mengejek/mengolok-olok, menyatakan kemarahan, memberikan hukuman, memukul, menampar, menyatakan dukacita (Ayb. 27:23; 34:37; Rat. 2:15).
2.Taqa yang berarti membuat gaduh, menampar dengan kedua tangan, memainkan alat musik, meniup terompet, mendorong/menusuk (Mzm. 47:2; Neh. 3:19).
3.Makha berarti bertepuk tangan sebagai tanda pengagungan (Mzm. 98:8; Yes. 55:12).
4.Nakah berarti memukul, melukai/menyakiti, membunuh, menghantam, mengadakan pembantaian, menghukum (2 Raj. 11:12; Yeh. 25:6-7).

Dalam masa-masa peperangan, pada waktu gereja berdoa serta bergumul untuk melawan penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa kegelapan, bisa terjadi suatu tarian atau barisan yang disertai dengan ekspresi secara fisik. Bertepuk-tanganlah, ucapkan Firman Tuhan. Gunakan tarian, Firman Tuhan, dan tangan-tangan Anda untuk menghancurkan musuh. Robohkan dasar kekuatan mereka dan runtuhkan penghulu-penghulu maupun penguasa-penguasa kegelapan. Pada saat hal ini terjadi dalam gerakan secara fisik, maka ada sesuatu yang terjadi dalam alam roh.


Lanjut: F. Arak-Arakan

One Trackback

  1. […] E. Tari-Tarian dalam Peperangan One Response to "Pesta Tari-Tarian" Leave a Reply: Click here to cancel […]

Write a comment:

*

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

© 2024 Indonesian Family Church Singapore

Follow us: